BAWASLU SIDOARJO MENYELENGGARAKAN SOSIALISASI PENGAWASAN PARTISIPATIF BERBASIS GENDER, DISABILITAS DAN INKLUSI SOSIAL
|
[9 November 2023]
#SahabatBawaslu Pada hari Rabu, 8 November 2023 Bawaslu Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi "Pengawasan Partisipatif Berbasis GE-SI: Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial dalam Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024" yang bertempat di Hotel Premier Place Sidoarjo. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo, Mukhamad Iskak, SE, Akademisi UNUSIDA, Milla Ahmadia Apologia, M.Pd, dan Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Timur, Soelistyowati. Peserta sosialisasi berasal dari komunitas penyandang disabilitias, Ketua PKK dari 18 kecamatan, Organisasi Mahasiswa Perempuan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Masyarakat Perempuan, 13 awak media, pemantau pemilu dan juga Panwascam se-Kabupaten Sidoarjo.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas sekaligus Anggota Bawaslu Sidoarjo, Agisma Dyah Fastari, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu serentak 2024, utamanya dari kelompok-kelompok yang selama ini kurang mendapat perhatian atau perannya dirasa kurang maksimal seperti dari kelompok perempuan, lansia dan penyandang disabilitas. Kelompok - kelompok rentan ini pada pemilu 2024 memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya yaitu hak untuk memilih dan dipilih. Fokus pengawasan aksesibilitas dalam penyelenggaran Pemilu 2024.
Pada kesempatan ini, Milla Ahmadia, Akademisi UNUSIDA menyampaikan bahwa terdapat dua jenis partisipasi perempuan dalam pemilu. Pertama adalah Spectator, dimana perempuan datang ke tps dan memberikan suaranya dan kedua adalah Gladiator, dimana perempuan ikut terlibat dalam proses politik baik sebagai peserta maupun penyelenggara. Milla juga menyatakan bahwa kesetaraan gender bukan bertujuan untuk menyamaratakan atau membuat sama jenis kelamin yang ada melainkan untuk meraih keadilan gender, dimana perempuan memiliki akses yang sama seperti halnya laki-laki. Berikutnya ia juga menyatakan bahwa partisipasi perempuan dalam pemilu 2024 harus terus ditingkatkan baik kuantitas, kualitas, pelatihan, juga optimalisasi hak perempuan seperti yang telah diatur dalam undang-undang.
Berikutnya Ketua HWDI, Soelistyowati, menjelaskan bahwa terdapat beberapa ragam penyandang disabilitas. Pada pasal 4 UU No.16 Tahun 2016 dijelaskan ragam penyandang disabilitas tersebut antara lain disabilitas fisik, mental, intelektual dan Sensorik. Dengan memahami keragaman ini diharapkan pemerintah dapat melakukan penyesuaian akses sesuai ragam disabilitas yang ada, sehingga penyandang disabilitas memiliki akses yang sama untuk fasilitas publik. Terkait Pemilu, ia menjelaskan bahwa hak politik bagi penyandang disabilitas telah diatur pada pasal 13 UU No.16 Tahun 2016. Selanjutnya, Soelistyowati berharap agar aksesbilitas bagi penyandang disabilitas dalam pemilu 2024 dapat diperhatikan sehingga penyandang disabilitas memiliki akses dan kesempatan dalam memberikan suara.
Narasumber terakhir, Ketua KPU Sidoarjo, Mukhamad Iskak, memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ia menyampaikan bahwa kelompok perempuan harus lebih percaya diri dalam berpolitik. Hal ini disampaikan disebabkan oleh fakta dimana jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) perempuan, baik di Sidoarjo maupun di Indonesia secara umum, lebih banyak daripada DPT Pria. Ia menambahkan bahwa dalam undang-undang telah diatur kuota bagi caleg perempuan namun kebanyakan kuota tersebut tidak terpenuhi. Terkait akses disabilitas dalam memberikan suara dalam Pemilu 2024, Mukhamad Iskak juga akan memberi perhatian lebih agar kelompok ini dapat memberikan suaranya. Pada kesempatan ini pula ia memastikan bahwa setiap penyandang disabilitas terjamin haknya dalam pemilu seperti hak untuk didaftarkan sebagai pemilih, hak atas informasi tentang pemilu, hingga hak atas akses yang aksesibel ke Tempat Pemungutan Suara.
#AyoAwasiBersama
#PemiluSerentak2024
#GESI
#Gender
#SocialInclusion