Lompat ke isi utama

Berita

SKPP Sidoarjo, Afif Cerita Pengalaman Jadi Pemantau Pemilu di Afganistan

Sekolah Kader Pengawas Pemilu (SKPP) kembali bergulir. Di hadapan peserta SKKP Sidoarjo, Selasa (31/08) Anggota Bawaslu, Mochammad Afifudin berbagi pengalaman saat menjadi pemantau pemilu di Afganistan. “Saya pernah menjadi pemantau pemilu di Afganistan. Dari 34 provinsi disana ada sekitar 12 juta orang pemilih,” tuturnya Masalahnya, kata Afif mayoritas penduduk Afganistan tidak percaya dengan penyelenggara pemilu. “Mereka tidak percaya pada penyelenggara. Jadi yang menjadi panitia pemungutan adalah orang luar (Amerika) dan yang menghitung suara juga orang luar. Bukan orang Afganistan,” tuturnya. Ketidakpercayaan pada penyelenggara pemilu menurut Afif berdampak pada kualitas pemilu. “Hari pertama saya datang untuk jadi pemantau pemilu di Afganistan itu chaos (kecau). Banyak suara dobel dan sudah tercoblos,” tambahnya Pengalaman di Afganistan ini menurut Afif tidak akan terjadi di Indonesia. “Di Indonesia ini sangat meghargai perbedaan, jadi kita perbanyak titik temu, bukan titik singgung,” tambahnya. Apalagi dengan adanya SKPP yang diselenggarakan oleh Bawaslu, Afif berharap akan semakin kecil potensi pelanggaran pemilu. “Semakin banyak pengetahuan kepemiluan, semakin kecil kecurangan pemilu. Karena dampaknya berbahaya kalau ada orang tidak percaya kepada penyelenggara Pemilu,” tambahnya. Dalam kesempatan itu, Afif berharap SKPP dapat berkesinambungan “Ibarat pasukan pemadam kebakaran, mereka tidak hanya bekerja selama berlangsungnya kejadian kebakaran, tapi juga mencegah terjadinya kebakaran. Nah para kader SKPP diharapkan juga bisa mengajak masayarakat untuk mengawal, mencegah dan mengurangi terjadinya pelanggaran pemilu,” pungkasnya.
Tag
Post Bawaslu